INTERNAL CONTROL MENURUT COSO
Tahun 1992
Committee of Sponsoring Organization of The
Treadway Commission (COSO) pada tahun 1992 mengeluarkan definisi tentang
pengendalian internal. Definisi COSO tentang pengendalian intern sebagai berikut
: sistem pengendalian internal merupakan suatu proses
yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
·
Efektivitas
dan efisiensi operasi
·
Keandalan
pelaporan keuangan
·
Kepetuhan
kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).
Pada tahun 1992, COSO menyusun dan
menerbitkan Internal Control Integrated
Framework yang berisi rumusan definisi pengendalian intern, pedoman
penilaian, serta perbaikan terhadap system pengendalian intern, yang
penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dna
proses control operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan
control dapat dilakukan secara menyeluruh. Struktur pengendalian intern menurut
COSO mencakup aktivitas pengendalian terkait pengendalian dengan pemrosesan
informasi yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
Pada tahun 2004, COSO mengembangkan
internal control integrated framework
dengan menambahkan cakupan tentang manajemen dan strategi risiko yang
selanjutnya dikenal dengan pendekatan Enterprise
Risk Management (ERM).
Komponen-komponen pengendalian internal menurut COSO antara
lain:
1.
A
control environment (lingkungan
pengendalian).
Merupakan
tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-nilai
integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
2.
Risk
assessment (penaksiran
resiko).
Perusahaan
harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan resiko
bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut.
3.
Control
activities (kegiatan
pengendalian).
Untuk
mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan dan
prosedur untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi perusahaan.
4.
Information
and communication (informasi
dan komunikasi).
Sistem
pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh
karyawan perusahaan dari atas hingga bawah.
5.
Monitoring (pemantauan).
Sistem
pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi kekurangan
yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and ke dewan
komisaris.
Komponen pengendalian Internal COSO tahun 2013
Pada tahun 2013, komponen
COSO dijelaskan lebih rinci lagi daripada sebelumnya, ada beberapa tambahan
untuk melengkapi kekurangan di komponen sebelumnya.
1.
Lingkungan
Pengendalian adalah rangkaian standar, proses, dan struktur yang menjadi dasar
dalam penyelenggaraan pengendalian internal sebua organisasi. Subkomponen
lingkungan pengendalian mencakup:
1.
Menunjukkan
komitmen terhadap integritas dan etika nilai-nilai.
2.
Tanggung
jawab pengawasan pelatihan.
3.
Menetapkan
struktur, wewenang dan tanggung jawab.
4.
Menunjukkan
komitmen untuk berkompetisi.
5.
Meningkatkan
akuntabilitas.
2.
Penilaian
Risiko melibatkan proses yang inamis dan berulang untuk menidentifikasi dan
menganalisis risiko terkait pencapaian tujuan. Yang dilakukan adalah:
1.
Menentukan
tujuan yang sesuai.
2.
Mengidentifikasi
dan mengawasi risiko.
3.
Menilai
risiko penyelewengan (fraud).
4.
Mengidentifikasi
dan menganalisis perubahan yang signifikan.
3.
Aktivitas
pengendalian
Kegiatan
pengendalian mencakup tindakan-tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan
prosedur untuk membantu memastikan dilaksanakannya kenijakan manajemen dalam
rangka meminimalkan resiko atas pencapaian tujuan. Kegiatan dalam pengendalian
diantaranya:
1.
Memilih
dan mengembangkan kegiatan pengendalian.
2.
Memilih
dan mengembangkan kontrol umum atas teknologi.
3.
Menyebarkan
melalui kebijakan dan prosedur.
4.
Informasi
dan Komunikasi
Organisasi
memerlukan informasi demi terselenggaranya fungsi pengendalian internal dalam
mendukung pencapaian tujuan Dalam komunikasi harus melakukan hal berikut:
1.
Menggunakan
informasi yang relevan.
2.
Berkomunikasi
secara internal.
3.
Berkomunikasi
eksternal.
5.
Monitoring
Komponen
ini adalah satu-satunya komponen yang berubah nama. Sebelumnya komponen ini
disebut pemantauan. Perubahan dilakukan untuk memperluas persepsi pemantauan
sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan sendiri juga sebagai bagian dari
masing-masing empat komponen pengendalian internal lainnya. Dalam monitoring
kegiatan yang dilakukan adalah:
1.
Melakukan
evaluasi berkelanjutan dan terpisah.
2.
Mengevaluasi
dan mengkomunikasikan kelemahan.